Rabu, 11 Januari 2017

Penemu Penggolongan Darah Sistem A, B, AB dan O

Biografi Karl Landsteiner, Ilmuwan Penemu Penggolongan Darah Sistem A, B, AB dan O – Golongan darah merupakan salah satu aspek yang dijadikan sebagai identitas seseorang. Dengan mengetahui golongan darah maka dapat bermanfaat seseorang untuk mendonorkan darah atau menerima donor darah.  Pada suatu kondisi yang menyebabkan seseorang harus melakukan transfusi darah maka tidak sembarang orang dapat melakukan donor darah.

Hanya orang yang memiliki golongan darah yang sesuai yang dapat melakukan donor darah. Penemuan golongan darah memang sangat bermanfaat bagi kita semua. Beberapa sistem golongan darah yang ditetapkan, namun sistem golongan darah AB0 ini adalah yang paling universal digunakan diseluruh negeri. Pada artikel ini kita akan mengenal lebih dekat penemu sistem golongan darah AB0 yakni Karl Landsteiner. 

Profil Karl Landsteiner

Hasil gambar untuk Karl Landsteiner
Nama Lengkap: Karl Landsteiner
Nama Julukan: Bapak Transfusi Kedokteran
Lahir: Viena, Austria, 14 Juni 1868
Wafat: New York, USA, 26 Juni 1943
Kebangsaan: Austria
Profesi: Dokter, Ilmuwan Biologi
Almamater: Universitas Vienna
Orang Tua: Leopold Landsteiner (Ayah); Fanny Hess (Ibu)
Penemuan : Penetapan Penggolongan Darah Sistem AB0; Penemu faktor Rh; Penemu Virus Polio
Penghargaan : Nobel bidang Fisiologi dan Kedokteran (1930)

Advertisement

Penemuan Karl Landsteiner


Karl Landsteiner merupakan kseorang Yahudi yang berkebangsaan Austria. Ia lahir di Wina, Austria pada 14 Juni 1868. Pada Selasa, 14 Juni 2016 silam, Google sengaja membuat perayaan ulang tahunnya yang ke-148 dengan memampang kartun dan penemuan milik Karl Landsteiner yang berharga. Karl Landsteiner dikenal sebagai penemu sekaligus ilmuwan yang membedakan golongan darah dengan sistem AB0. Ada beberapa sistem golongan darah yang telah ditemukan, namun sistem AB0 milik Karl Landsteiner merupakan sistem yang sering digunakan diberbagai negara. 

Penemuan yang sangat berharga ini sangat membantu dalam bidang kedokteran dalam menolong pasien terutama dalam hal trasfusi darah. Kita tidak dapat dengan sembarang mendonorkan darah terhadap seseorang tanpa mengetahui golongan darahnya, hal ini karena dapat menimbulkan hal yang tidak diinginkan seperti terjadinya penggumpalan darah yang berujung pada kematian. 

Dalam sistem golongan darah yang ditemukan oleh Karl Landsteiner membedakan empat macam golongan darah pada manusia berdasarkan jenis protein dan karbohidrat pada membran sel darah manusia. Karl Landsteiner menemukan ada dua jenis protein membran yang kemudian disebut dengan antigen yaitu A dan B. dari kedua jenis antigen ini, Karl Landsteiner kemudian menemukan terdapat empat macam tipe golongan darah berdasarkan keberadan protein tersebut. Golongan darah A merupakan tipe yang memiliki antigen A di membran sel darah merahnya, sementara memiliki antibodi β yang berperan menolak antigen selain A yang masuk ke dalam tubuhnya. 

Golongan darah B adalah tipe yang memiliki antigen B dengan antibodi α yang menolak keberadaan antigen A yang masuk kedalam tubuh. Golongan darah AB merupakan golongan darah yang memiliki kedua jenis antigen A dan antigen B, namun tidak memiliki antibodi di serumnya sehingga AB cenderung mampu menerima donor dari segala golongan darah dengan rhesus yang kompatible. Dan tipe golongan darah yang terakhir ialah golongan darah 0 (baca: nol) yaitu tipe golongan darah yang tidak memiliki kedua jenis antigen baik A maupun B, namun memproduksi kedua jenis antibodi α dan antibodi β yang menolak keberadaan antigen A dan antigen B. Sehingga golongan darah 0 sering menjadi donor universal yang dapat mendonorkan darahnya kepada semua tipe golongan darah, namun tidak mampu menerima donor darah dari golongan darah tipe apapun selain 0. 

Penemuan golongan darah sistem AB0 ini sangat membantu dunia kedokteran serta identifikasi genetik yang memudahkan kita semua. Maka pantaslah jika Karl Landsteiner meraih Nobel penghargaan dibidang fisiologi dan kedokteran. 

Perjalanan Hidup Karl Landsteiner


Karl Landsteiner lahir dari keluarga sederhana yang berpendidikan. Ayahnya merupakan seorang jurnalis yang meninggal ketika Karl saat itu berusia enam tahun. Kemudian Karl Landsteiner pun dibesarkan dan dididik oleh ibunya. Setelah lulus dari sekolahnya, Karl Landsteiner melanjutkan studinya tentang kedokteran di Universitas Wina. Karl Landsteiner menyelesaikan pendidikannya di tahun 1891 dan saat itu ia pu mempublikasikan penelitiannya yang berjudul The Influence of Diet on The Composition of Blood Ash (Pengaruh Diet terhadap komposisi Abu Darah). ketertarikannya terhadap bidang kimia medis membuat ia kemudian melanjutkan studinya dengan menghabiskan waktunya selama lima tahun belajar di dibeberapa laboratorium yakni Hantzsch (Zurich); Emil Fischer (Wurzburg); dan E. Bamberger (Munich). 

Setelah lima tahun mendalami ilmu fisiologi kedokteran diberbagai laoratorium, Karl Landsteiner pun kembali ke tanah airnya. Ia menjadi asisten di almamater tempat ia menimba ilmu. Selama karirnya sebagai seorang asisten, ia telah mempublish beberapa artiekel tentang imunitas dan fisiologi yang berkolaborasi dengan ilmuwan lainnya. Salah satu kolaborasinya bersama Erwin Popper, ia berhasil mengidentifikasi dan mengisolasi Virus Polio. Dan di tahun 1901, Karl Landsteiner berhasil menemukan jenis protein darah yang kemudian menjadi dasar klasifikasi sistem golongan darah AB0. Berkat penemuannya itu, ia meraih hadiah nobel. Karl Landsteiner menikah dengan gadis Katolik Roma bernama Helen Wlasto di tahun 1916. Karl Landsteiner pun mengubah keyakinannya seperti sang istri. Karl Landsteiner dan istri dikaruniai seorang anak yang juga mengikuti jejak ayahnya menjadi seorang dokter. Karl Landsteiner meningga pada 26 Juni 1943 di Amerika karena serangan jantung. Atas penemuannya, Karl Landsteiner mendapat julukan sebagai Bapak Transfusi Kedokteran. Demikian profil dari sang penemu sistem golongan darah AB0, semoga bermanfaat

Sumber : http://www.kelasipa.com/2016/07/biografi-karl-landsteiner-ilmuwan-penemu-penggolongan-darah-sistem-a-b-ab-dan-o.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar